Rabu, 08 Juni 2016

Interusion Detection System (SNORT)

     Deteksi Penyusupan (Intrusion Detection)
Deteksi penyusupan adalah aktivitas untuk mendeteksi penyusupan secara cepat dengan menggunakan program khusus yang otomatis. Program yang dipergunakan biasanya disebut sebagai Intrusion Detection System (IDS).

Tipe dasar dari IDS adalah:
·      Rule-based systems - berdasarkan atas database dari tanda penyusupan atau serangan yang telah dikenal. Jika IDS mencatat lalulintas yang sesuai dengan database yang ada, maka langsung dikategorikan sebagai penyusupan.
·      Adaptive systems - mempergunakan metode yang lebih canggih. Tidak hanya berdasarkan database yang ada, tapi juga membuka kemungkinan untuk mendeteksi terhadap bentuk bentuk penyusupan yang baru.

Snort
Mengoperasikan Snort
Tiga (3) buah mode, yaitu
1.    Sniffer mode, untuk melihat paket yang lewat di jaringan.
2.    Packet logger mode, untuk mencatat semua paket yang lewat di jaringan untuk di analisa di kemudian hari.
3.    Intrusion Detection mode, pada mode ini snort akan berfungsi untuk mendeteksi serangan yang dilakukan melalui jaringan komputer. Untuk menggunakan mode IDS ini di perlukan setup dari berbagai rules / aturan yang akan membedakan sebuah paket normal dengan paket yang membawa serangan.

Sniffer Mode
Untuk menjalankan snort pada sniffer mode tidaklah sukar, beberapa contoh perintahnya
terdapat di bawah ini,
#snort –v
#snort –vd
#snort –vde
#snort –v –d –e
dengan menambahkan beberapa switch –v, -d, -e akan menghasilkan beberapa keluaran yang berbeda, yaitu
-v, untuk melihat header TCP/IP paket yang lewat.
-d, untuk melihat isi paket.
-e, untuk melihat header link layer paket seperti ethernet header.

Packet Logger Mode
Tentunya cukup melelahkan untuk melihat paket yang lewat sedemikian cepat di layar terutama jika kita menggunakan ethernet berkecepatan 100Mbps, layar anda akan scrolling dengan cepat sekali susah untuk melihat paket yang di inginkan. Cara paling sederhana untuk mengatasi hal ini adalah menyimpan dulu semua paket yang lewat ke sebuah file untuk di lihat kemudian, sambil santai … Beberapa perintah yang mungkin dapat digunakan untuk mencatat paket yang ada adalah
./snort –dev –l ./log
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24
./snort –dev –l ./log –b

perintah yang paling penting untuk me-log paket yang lewat adalah -l ./log yang menentukan bahwa paket yang lewat akan di log / di catat ke file ./log. Beberapa perintah tambahan dapat digunakan seperti –h 192.168.0.0/24 yang menunjukan bahwa yang di catat hanya packet dari host mana saja, dan –b yang memberitahukan agar file yang di log dalam format binary, bukan ASCII.

Untuk membaca file log dapat dilakukan dengan menjalankan snort dengan di tambahkan perintah –r nama file log-nya, seperti,
./snort –dv –r packet.log
./snort –dvr packet.log icmp

Intrusion Detection Mode
Mode operasi snort yang paling rumit adalah sebagai pendeteksi penyusup (intrusion detection) di jaringan yang kita gunakan. Ciri khas mode operasi untuk pendeteksi penyusup adaah dengan menambahkan perintah ke snort untuk membaca file konfigurasi –c nama-file-konfigurasi.conf. Isi file konfigurasi ini lumayan banyak, tapi sebagian besar telah di set secara baik dalam contoh snort.conf yang dibawa oleh source snort.

Beberapa contoh perintah untuk mengaktifkan snort untuk melakukan pendeteksian penyusup, seperti
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24 –c snort.conf
./snort –d –h 192.168.0.0/24 –l ./log –c snort.conf

Untuk melakukan deteksi penyusup secara prinsip snort harus melakukan logging paket yang lewat dapat menggunakan perintah –l nama-file-logging, atau membiarkan snort menggunakan default file logging-nya di directory /var/log/snort. Kemudian menganalisa catatan / logging paket yang ada sesuai dengan isi perintah snort.conf.

Ada beberapa tambahan perintah yang akan membuat proses deteksi menjadi lebih effisien, mekanisme pemberitahuan alert di Linux dapat di set dengan perintah –A sebagai berikut,
-A fast, mode alert yang cepat berisi waktu, berita, IP & port tujuan.
-A full, mode alert dengan informasi lengkap.
-A unsock, mode alert ke unix socket   
-A none, mematikan mode alert.

Untuk mengirimkan alert ke syslog UNIX kita bisa menambahkan switch –s, seperti tampak pada beberapa contoh di bawah ini.
./snort –c snort.conf –l ./log –s –h 192.168.0.0/24
./snort –c snort.conf –s –h 192.168.0.0/24

Untuk mengirimkan alert binary ke workstation windows, dapat digunakan perintah di bawah ini,
./snort –c snort.conf –b –M WORKSTATIONS

Agar snort beroperasi secara langsung setiap kali workstation / server di boot, kita dapat menambahkan ke file /etc/rc.d/rc.local perintah di bawah ini

/usr/local/bin/snort –d –h 192.168.0.0/24 –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
atau
/usr/local/bin/snort –d –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D dimana –D adalah switch yang menset agar snort bekerja sebagai Daemon (bekerja di belakang layar).

Cara Kerja Snort :

Komponen – komponen Snort IDS (Intrusion Detection System) meliputi :
-        Rule Snort
Rule Snort merupakan database yang berisi pola – pola serangan berupa signature jenis – jenis serangan. Rule snort IDS (Intrusion Detection System) harus selalu terupdate secara rutin agar ketika ada suatu teknik serangan yang baru, serangan tersebut dapat terdeteksi. Rule Snort dapat di download pada website www.snort.org.
-        Snort Engine
Snort Engine merupakan program yang berjalan sebagai daemon proses yang selalu bekerja untuk membaca paket data dan kemudian membadingkan dengan Rule Snort.
-        Alert
Alert merupakan catatan serangan pada deteksi penyusupan. Jika Snort engine mendeteksi paket data yang lewat sebagai sebuah serangan, maka snort engine akam mengirimkan alert berupa log file. Kemudian alert tersebut akan tersimpan di dalam database.
Hubungan ketiga komponen snort IDS (Intrusion Detection System) tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut.

C.    TUGAS PENDAHULUAN
1.      Sebutkan dan jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan konsep IDS ?
Jawab :
IDS (Intrusion Detection System) adalah sebuah sistem yang melakukan pengawasan terhadap traffic jaringan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan didalam sebuah sistem jaringan. Jika ditemukan kegiatankegiatan yang mencurigakan berhubungan dengan traffic jaringan maka IDS akan memberikan peringatan kepada sistem atau administrator jaringan. Dalam banyak kasus IDS juga merespon terhadap traffic yang tidak normal/ anomali melalui aksi pemblokiran seorang user atau alamat IP (Internet Protocol) sumber dari usaha pengaksesan jaringan.

Konsep IDS.
Dalam konsep keamanan jaringan kita mengenal istilah false positif dan false negatif.
·          False positif – adalah peringatan yang dihasilkan oleh IDS karena telah mendeteksi adanya serangan yang valid terhadap sistem yang kita monitor, tetapi serangan itu sendiri tidak valid. Atau dengan kata lain, kita mendapat laporan serangan, padahal itu bukan serangan. Ini adalah masalah bagi kita karena banyaknya peringatan yang dibuat oleh IDS padahal serangan yang sebenarnya tidak terjadi. False positif bisa saja terjadi karena adanya serangan pada sistem yang tidak di monitor.

·          False negatif – adalah serangan yang benar-benar terjadi tetapi tidak terdeteksi oleh IDS. IDS bisa melewatkan serangan karena menganggap serangan yang dilakukan tidak sesuai dengan aturan yang ada (rule), atau karena terlalu banyak serangan, atau bisa juga karena penyerang berhasil melumpuhkan IDS. Dampak dari false negatif ini artinya penyerang berhasil melewati IDS, sama artinya dengan ada yang menyerang kita, tapi kita tidak menyadarinya!

Ada dua cara IDS bisa mendeteksi serangan:
·         Signature detection – IDS yang bekerja menggunakan signature (rule/peraturan) akan mendeteksi serangan jika ada traffic network yang masuk ke dalam daftar serangan. Signature – lah yang menentukan paket yang masuk ke network tersebut merupakan serangan atau biasa disebut “bad traffic”. Kekurangan dari metode ini adalah bahwa IDS hanya bisa mendeteksi suatu serangan yang telah terdaftar sebelumnya di dalam signature. Oleh karena itu, metode ini akan kesulitan menghadapi daftar serangan jenis baru. Bila kita menggunakan signature detection mungkin akan berdampak sedikitnya peringatan false positif tetapi banyak false negatif.

·         Anomaly detection – IDS yang menggunakan anomaly detection bekerja menggunakan cara yang berbeda. IDS akan mengenal traffic “normal” jaringan kita dan akan mulai mengingatkan kita bila ternyata ada traffic yang “abnormal”. Masalahnya adalah, sesuatu yang baru atau berbeda juga bisa dianggap abnormal. Jadi jika kita menggunakan metode ini IDS akan memberikan sedikit false negatif tetapi banyak false positif.

Beberapa IDS ada yang menggunakan signature detection, tapi ada juga yang menggunakan anomaly detection, dan ada juga yang menggunakan keduanya.

2.      Sebutkan fasilitas kemampuan yang dimiliki snort !
Jawab:
Snort ini mempunyai kemampuan untuk mengexport log ke bentuk database, ada beberapa database yang dapat digunakan, kayak MySQL, PostgreSQL, oracle, MSSQL dan odbc.

Snort yang berbasis jaringan intrusion detection system (NIDS) memiliki kemampuan untuk melakukan real-time analisis lalu lintas dan paket logging pada Internet Protocol (IP) jaringan. Snort melakukan analisis protokol, pencarian isi, dan pencocokan konten. Program ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi probe atau serangan, termasuk, namun tidak terbatas pada, upaya sistem operasi sidik jari, antarmuka gateway umum, buffer overflows, probe server pesan blok, dan port scan siluman.

Snort log adalah kemampuan untuk memotong dan menyisipkan berbagai mendeteksi ke dalam pesan e-mail yang akan dikirim ke analis lain, CIRT Anda, atau pihak yang bersalah.
Snort memiliki karakteristik, sebagai berikut:
·      Berukuran kecil – Source code dan rules untuk rilis 2.1.1 hanya 2256k.
·      Portable untuk banyak OS – Telah diporting ke Linux, Windows, OSX, Solaris, BSD,dll.
·      Cepat – Snort mampu mendeteksi serangan pada network 100Mbps.
·      Mudah dikonfigurasi – Snort sangat mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita. Bahkan kita juga dapat membuat rule sendiri untuk mendeteksi adanya serangan baru.
·      Free – Kita tidak perlu membayar sepeser pun untuk menggunakan snort. Snort bersifat open source dan menggunakan lisensi GPL.

3.      Jelaskan cara installasi dan konfigurasi snort !       
·      Untuk menginstall snort gunakan perintah
#apt-get install snort
·      Setelah instalasi selesai, lakukan konfigurasi pada file snort.conf. Ketikkan perintah berikut :
#nano /etc/snort/snort.conf
·      Tekan CTRL-W cari kata kunci HOME_NET any. Setelah ketemu baris HOME_any, edit menjadi seperti ini :
var HOME_NET 172.16.100.0/24

Kemudian edit juga baris :
#Set up the external network address as well. A good start may be “any”
var EXTERNAL_NET any
#var EXTERNAL_NET !$HOME_NET

Menjadi seperti ini :
#Set up the external network address as well. A good start may be “any”
#var EXTERNAL_NET any
var EXTERNAL_NET !$HOME_NET
·      Restart Service
#service snort restart

4.      Jelaskan cara membuat rule baru di snort !
Membuat rule baru yaitu alltcp.rules dan simpan di /etc/snort/rules dengan menggunakan perintah # gedit /etc/snort/rules/alltcp.rules

D.  LANGKAH PERCOBAAN
1.    INSTALASI SNORT
Pertama kita perlu menginstal semua prasyarat dari repositori Ubuntu :
apt-get install -y build-essential libpcap-dev libpcre3-dev libdumbnet-dev bison flex zlib1g-dev liblzma-dev openssl libssl-dev

Rincian dari paket yang diinstal:
·         build-essential: menyediakan alat membangun (GCC dan sejenisnya) untuk mengkompilasi software.
·         bison, flex: parser yang dibutuhkan oleh DAQ (DAQ diinstal kemudian di bawah).
·         libpcap-dev: Perpustakaan untuk menangkap lalu lintas jaringan yang dibutuhkan oleh Snort.
·         libpcre3-dev: Perpustakaan fungsi untuk mendukung ekspresi reguler yang dibutuhkan oleh Snort.
·         libdumbnet-dev: perpustakaan libdnet menyediakan disederhanakan, antarmuka portabel untuk beberapa rutinitas jaringan tingkat rendah. Banyak panduan untuk menginstal Snort menginstal perpustakaan ini dari sumber, meskipun itu tidak diperlukan.
·         zlib1g-dev: Sebuah perpustakaan kompresi yang diperlukan oleh Snort.
·         liblzma-dev: Menyediakan dekompresi file swf (adobe flash)
·         openssl dan libssl-dev: Menyediakan SHA dan MD5 berkas tanda tangan

Selanjutnya, kita perlu memastikan bahwa kartu jaringan tidak memotong paket besar. Dari Snort Manual.

Install ethtool jika menggunakan Ubuntu 12:
sudo apt-get install -y ethtool

Edit file /etc/network/interfaces sebagai admin:
sudo vi /etc/network/interfaces

Tambahkan dua baris berikut untuk setiap antarmuka jaringan yang akan memiliki Snort (Lihat catatan di bawah untuk Ubuntu 15):
post-up ethtool -K eth0 gro off
post-up ethtool -K eth0 lro off

Catatan : penting bagi orang-orang yang menjalankan Ubuntu 15.10: Di Ubuntu 15.10, untuk instalasi baru (tidak upgrade), antarmuka jaringan tidak lagi mengikuti standar ethX (eth0, eth1, ...). Sebaliknya, nama interface ditugaskan sebagai Diprediksi Network Interface Nama. Ini berarti Anda perlu memeriksa nama-nama antarmuka Anda menggunakan ifconfig -a. Dalam kasus saya, apa yang awalnya eth0 sekarang ens160. Jika Anda menjalankan Ubuntu 15.10, di mana saja di buku ini Anda melihat eth0, Anda akan perlu mengganti dengan nama antarmuka baru Anda.

contoh bagaimana file /etc/network/interfaces harus mencari satu antarmuka:
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
source /etc/network/interfaces.d/*
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
post-up ethtool -K eth0 gro off
post-up ethtool -K eth0 lro off

Selanjutnya membuat direktori untuk menyimpan file tarball hasil download:
mkdir ~/snort_src
cd ~/snort_src

Menginstal Snort dari repositori dengan menggunakan perintah :

apt-get install snort

2.    KONFIGURASI SNORT
EDIT FILE KONFIGURASI SNORT
Snort file konfigurasi disimpan di /etc/snort/snort.conf, dan berisi semua pengaturan yang Snort akan digunakan ketika dijalankan dalam mode NIDS. Ini adalah file besar (lebih dari 500 baris), dan berisi sejumlah pilihan untuk konfigurasi Snort. Kami tertarik dalam hanya beberapa pengaturan saat ini.

Pertama, kita perlu komentar pada baris yang menyebabkan Snort untuk mengimpor set default file aturan. Kami melakukan ini karena kami akan menggunakan PulledPork untuk mengelola mengetahui aturan kami, yang menyimpan semua aturan ke dalam satu file. Cara mudah untuk komentar semua garis-garis ini adalah dengan menggunakan sed untuk menambahkan "#" (hash) karakter ke garis itu.

Hal ini dilakukan dengan menjalankan perintah berikut:
sudo sed -i 's/include \$RULE\_PATH/#include \$RULE\_PATH/' /etc/snort/snort.conf

edit file /etc/snort/snort.conf
sudo vi /etc/snort/snort.conf

Pertama, kita perlu membiarkan Snort mengetahui jangkauan jaringan dari jaringan rumah Anda (aset Anda mencoba untuk melindungi) dan semua jaringan eksternal lainnya. Kami melakukan ini dengan mengedit baris 45 dan 48 dari snort.conf untuk menceritakannya rentang IP dari dua jaringan tersebut. Pada contoh di bawah, jaringan rumah kami adalah 10.0.0.0 dengan subnet mask 24 bit (255.255.255.0), dan jaringan eksternal kami semua jaringan lain.
ipvar HOME_NET 10.0.0.0/24  # (line 45) make this match your internal (friendly) network

Catatan: tidak disarankan untuk mengatur EXTERNAL_NET ke $HOME NET seperti yang direkomendasikan dalam beberapa panduan, karena dapat menyebabkan Snort salah alert!.

Selanjutnya kita perlu memberitahu Snort tentang lokasi dari semua folder yang kita buat sebelumnya. Pengaturan ini juga merupakan bagian dari file snort.conf. Saya telah menyertakan nomor baris setelah hash sehingga Anda dapat lebih mudah menemukan pengaturan (tidak menulis nomor baris, hanya mengubah path untuk mencocokkan apa yang di bawah):
var RULE_PATH /etc/snort/rules                      # line 104
var SO_RULE_PATH /etc/snort/so_rules                # line 105
var PREPROC_RULE_PATH /etc/snort/preproc_rules      # line 106

var WHITE_LIST_PATH /etc/snort/rules/iplists        # line 113
var BLACK_LIST_PATH /etc/snort/rules/iplists        # line 114

Akhirnya, kami ingin mengaktifkan salah satu file yang disertakan aturan: /etc/snort/rules/local.rules. Kami akan menggunakan file ini untuk menyimpan aturan kita sendiri, termasuk satu aturan yang akan kita tulis di artikel berikutnya dalam seri ini yang akan memungkinkan kita untuk dengan mudah memeriksa bahwa Snort benar menghasilkan alert. Un-komentar baris berikut (baris 545) dengan menghapus hash dari awal baris:
include $RULE_PATH/local.rules

Testing Snort dengan File Konfigurasi
Snort memiliki kemampuan untuk memvalidasi file konfigurasi, dan Anda harus melakukan ini setiap kali Anda membuat modifikasi snort.conf. Jalankan perintah berikut untuk memiliki Snort tes file konfigurasi:
snort -T -c /etc/snort/snort.conf -i eth0

-T Memberitahu snort untuk menguji, dan -c mengatakan snort path ke file konfigurasi, dan Anda diminta untuk menentukan interface yang ingin Anda mendengarkan dengan -i (ini adalah persyaratan baru untuk versi 2.9.8.x snort). Anda harus melihat beberapa output, dengan baris berikut di akhir:
...
Snort successfully validated the configuration!
Snort exiting

3.      PENENULISAN DAN PENGUJIAN ATURAN TUNGGAL DENGAN SNORT
Edit local.rules
nano /etc/snort/rules/local.rules

Tambahkan scan.rules

Simpan dan tambahkan perintah ini:
alert icmp any any -> $HOME_NET any (msg:"ICMP test detected"; GID:1; sid:10000001; rev:001; classtype:icmp-event;)

Apa aturan ini mengatakan bahwa untuk setiap paket ICMP yang dilihatnya dari jaringan apapun untuk HOME_NET kami, menghasilkan peringatan dengan teks tes ICMP. Informasi lain di sini (GID, REV, classtype) digunakan kelompok aturan, dan akan membantu ketika Anda menginstal Snorby.

Test file konfigurasi:
snort -T -c /etc/snort/snort.conf -i eth0

jika sukses akan menghasilkan output seperti dibawah ini:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Initializing rule chains...
1 Snort rules read
    1 detection rules
    0 decoder rules
    0 preprocessor rules
1 Option Chains linked into 1 Chain Headers
0 Dynamic rules
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+-------------------[Rule Port Counts]---------------------------------------
|             tcp     udp    icmp      ip
|     src       0       0       0       0
|     dst       0       0       0       0
|     any       0       0       1       0
|      nc       0       0       1       0
|     s+d       0       0       0       0
+----------------------------------------------------------------------------

Sekarang untuk menguji aturan. Kita perlu untuk memverifikasi bahwa Snort menghasilkan peringatan ketika memproses paket ICMP. Kami akan meluncurkan Snort dengan pilihan berikut:
-A console                    the console option prints fast mode alerts to stdout
-q                            Quiet. Don't show banner and status report.
-u snort                      run snort as the following user after startup
-g snort                      run snort as the following group after startup
-c /etc/snort/snort.conf      the path to our snort.conf file
-i eth0                       the interface to listen on

Jalankan Snort dengan perintah di bawah ini, memodifikasi parameter yang diperlukan khusus untuk konfigurasi Anda:
snort -A console -q -u snort -g snort -c /etc/snort/snort.conf -i eth0

Catatan: Jika Anda menjalankan Ubuntu 15.10, ingat bahwa nama antarmuka Anda tidak eth0.

Setelah Anda mulai Snort dengan perintah di atas, Anda perlu menggunakan komputer lain atau jendela terminal lain untuk ping antarmuka yang diarahkan Snort untuk mendengarkan pada. Anda akan melihat output yang mirip dengan di bawah ini pada terminal mesin Snort:
10/31-02:27:19.663643  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.74 -> 10.0.0.64
10/31-02:27:19.663675  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.64 -> 10.0.0.74
10/31-02:27:20.658378  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.74 -> 10.0.0.64
10/31-02:27:20.658404  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.64 -> 10.0.0.74
10/31-02:27:21.766521  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.74 -> 10.0.0.64
10/31-02:27:21.766551  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.64 -> 10.0.0.74
10/31-02:27:22.766167  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.74 -> 10.0.0.64
10/31-02:27:22.766197  [**] [1:10000001:1] ICMP test detected [∗∗] [Classification: Generic ICMP event] [Priority:3] {ICMP} 10.0.0.64 -> 10.0.0.74
^C*** Caught Int-Signal

Anda harus menggunakan ctrl-c untuk menghentikan dengusan dari berjalan setelah output di atas. Contoh diatas adalah 4 ICMP Echo Request dan Balas pesan antara server yang Snort kami (IP 10.0.0.64) dan mesin lain kami (10.0.0.74). Jika Anda melihat di /var/log/snort, Anda juga akan melihat file dengan nama snort.log.nnnnnnnnnn (n adalah diganti dengan nomor), yang berisi informasi yang sama yang snort dicetak ke layar.

4. INSTALASI BARNYARD2
Menginstal beberapa prasyarat:
apt-get install -y mysql-server libmysqlclient-dev mysql-client autoconf libtool

Anda akan diminta untuk password root MySQL. Kami memilih kelompok7” untuk contoh di bawah.
Selanjutnya, kita perlu mengedit snort.conf yang:
nano /etc/snort/snort.conf

Kita perlu menambahkan baris yang memberitahu Snort untuk acara output dalam bentuk biner (sehingga Barnyard2 dapat membacanya). Setelah baris 520 di /etc/snort/snort.conf (garis yang merupakan contoh komentar-out), tambahkan baris berikut dan menyimpan file:
output unified2: filename snort.u2, limit 128

Baris ini memberitahu snort peristiwa output dalam format biner unified2 (yang lebih mudah untuk snort untuk keluaran bukan alert terbaca-manusia).

Selanjutnya kita perlu untuk mendapatkan, mengkonfigurasi, dan menginstal Barnyard2.
cd ~/snort_src
wget https://github.com/firnsy/barnyard2/archive/7254c24702392288fe6be948f88afb74040f6dc9.tar.gz -O barnyard2-2-1.14-336.tar.gz
tar zxvf barnyard2-2-1.14-336.tar.gz
mv barnyard2-7254c24702392288fe6be948f88afb74040f6dc9 barnyard2-2-1.14-336
cd barnyard2-2-1.14-336
autoreconf -fvi -I ./m4

Barnyard2 membutuhkan akses ke perpustakaan dnet.h, yang kita dipasang dengan libdumbnet paket Ubuntu sebelumnya. Namun, Barnyard2 mengharapkan nama file yang berbeda untuk perpustakaan ini. Membuat link lunak dari dnet.h ke dubmnet.h sehingga tidak ada masalah:
sudo ln -s /usr/include/dumbnet.h /usr/include/dnet.h
sudo ldconfig

Tergantung pada arsitektur sistem anda (x86 atau x64), memilih untuk menjalankan salah satu jalur berikut untuk memberitahu Barnyard2 mana perpustakaan MySQL adalah:
./configure --with-mysql --with-mysql-libraries=/usr/lib/x86_64-linux-gnu
./configure --with-mysql --with-mysql-libraries=/usr/lib/i386-linux-gnu

Selanjutnya install:
make
sudo make install

Barnyard2 sekarang diinstal ke /usr/local/bin/barnyard2. Untuk mengkonfigurasi Snort untuk menggunakan Barnyard2, kita perlu menyalin beberapa file dari paket source:
cd ~/snort_src/barnyard2-2-1.14-336
sudo cp etc/barnyard2.conf /etc/snort



# the /var/log/barnyard2 folder is never used or referenced
# but barnyard2 will error without it existing
sudo mkdir /var/log/barnyard2
sudo chown snort.snort /var/log/barnyard2

sudo touch /var/log/snort/barnyard2.waldo
sudo chown snort.snort /var/log/snort/barnyard2.waldo
sudo touch /etc/snort/sid-msg.map

Sejak Barnyard2 menghemat peringatan ke database MySQL kita, kita perlu menciptakan bahwa database, serta 'snort' MySQL pengguna untuk mengakses database tersebut. Jalankan perintah berikut untuk membuat database dan MySQL pengguna.

Ketika diminta untuk password, gunakan kelompok7 tersebut. Anda juga akan menetapkan MySQL sandi snort pengguna dalam perintah mysql keempat (untuk kelompok7), sehingga mengubahnya sana juga.
$ mysql -u root -p
mysql> create database snort;
mysql> use snort;
mysql> source ~/snort_src/barnyard2-2-1.13/schemas/create_mysql
mysql> CREATE USER 'snort'@'localhost' IDENTIFIED BY 'kelompok7';
mysql> grant create, insert, select, delete, update on snort.* to 'snort'@'localhost';
mysql> exit

Sekarang bahwa database Snort telah dibuat, kita perlu memberitahu Barnyard2 tentang rincian database. Mengedit file konfigurasi Barnyard2:
sudo vi /etc/snort/barnyard2.conf

akhir dari file:
output database: log, mysql, user=snort password=kelompok7 dbname=snort host=localhost

password pada file barnyard2.conf, kita harus mencegah pengguna lain dari membaca itu:
sudo chmod o-r /etc/snort/barnyard2.conf

Sekarang Barnyard2 dikonfigurasi untuk bekerja dengan Snort. Untuk menguji, mari kita jalankan Snort dan Barnyard2 dan menghasilkan beberapa peringatan. Pertama, kami menjalankan Snort sebagai daemon. Kami menggunakan parameter yang sama seperti sebelumnya, dengan penambahan bendera -D, yang memberitahu mendengus untuk menjalankan sebagai daemon, dan kami dihapus -A Console karena kita tidak ingin peringatan untuk ditampilkan di layar. Mencatat PID dari proses sehingga Anda dapat membunuh nanti jika diperlukan:
sudo /usr/local/bin/snort -q -u snort -g snort -c /etc/snort/snort.conf -i eth0 –D
Ping alamat IP dari antarmuka ditentukan di atas (eth0). Jika Anda memeriksa direktori log Snort, Anda harus melihat file bernama snort.u2.nnnnnnnnnn (n ini akan diganti dengan nomor). Ini adalah tanda biner yang mendengus telah ditulis untuk Barnyard2 untuk memproses.

Sekarang kami ingin memberitahu Barnyard2 untuk melihat peristiwa ini dan beban ke contoh database mendengus. Kami menjalankan Barnyard2 dengan bendera berikut:
-c /etc/snort/barnyard2.conf        the Barnyard2 configuration file
-d /var/log/snort                   the location to look for the snort binary output file
-f snort.u2                         the name of the file to look for.
-w /var/log/snort/barnyard2.waldo   the path to the waldo file (checkpoint file).
-u snort                            run Barnyard2 as the following user after startup
-g snort                            run Barnyard2 as the following group after startup

Jalankan perintah dibwah ini:
sudo barnyard2 -c /etc/snort/barnyard2.conf -d /var/log/snort -f snort.u2 -w /var/log/snort/barnyard2.waldo -g snort -u snort

output yang keluar jika berhasil:
        --== Initialization Complete ==--

  ______   -*> Barnyard2 <*-
 / ,,_  \  Version 2.1.14 (Build 336)
 |o"  )~|  By Ian Firns (SecurixLive): http://www.securixlive.com/
 + '''' +  (C) Copyright 2008-2013 Ian Firns <firnsy@securixlive.com>

Using waldo file '/var/log/snort/barnyard2.waldo':
    spool directory = /var/log/snort
    spool filebase  = snort.u2
    time_stamp      = 1412527313
    record_idx      = 16
Opened spool file '/var/log/snort/snort.u2.1412527313'
Closing spool file '/var/log/snort/snort.u2.1412527313'. Read 16 records
Opened spool file '/var/log/snort/snort.u2.1412528990'
Waiting for new data

Gunakan ctrl-cps untuk menemukannya seperti dalam contoh di bawah:
user@snortserver:~$ ps aux | grep snort
      snort     1296  0.0  2.1 297572 43988 ?        Ssl  03:15   0:00 /usr/local/bin/snort -q -u snort -g snort -c /etc/snort/snort.conf -i eth0 -D
      user      1314  0.0  0.0   4444   824 pts/0    S+   03:17   0:00 grep --color=auto snort
user@snortserver:~$ sudo kill 1296
user@snortserver:~$

5.      INSTALASI APACHE2 / BASE GUI
      Instalasi dan Konfigurasi Apache2:
sudo apt-get install apache2
sudo apt-get install libapache2-mod-php5
sudo apt-get install libphp-adodb

( info message is OK )

Edit "
/etc/php5/apache2/php.ini", lihat baris "error_reporting" dang anti dengan perintah:
error_reporting = E_ALL & ~E_NOTICE

Edit /etc/apache2/apache2.conf tambahkan authorizations untuk www/base :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
<Directory /var/www/html/base>
    AllowOverride All
    Require all granted
</Directory>
-----------------------------------------------------------------------------------------------------


Setelah itu restart apache2 dengan perintah :
sudo service apache2 restart

INSTALASI BASE:
sudo apt-get install php-pear
sudo apt-get install libwww-perl (biasanya sudah diinstall)
sudo apt-get install php5-gd

sudo pear config-set preferred_state alpha
sudo pear channel-update pear.php.net
sudo pear install --alldeps Image_Color Image_Canvas Image_Graph

pada titik ini akan mendapatkan error, untuk menghadapinya sangat mengganggu could not extract the package.xml file' bug. Hal ini disebabkan evolusi di pear yang melakukan breack sesuatu. Mari kita menghindari masalah ini:

MENGHINDARI PEAR BUG .XML YANG TIDAK VALID
Download pir pada direktori, dan secara manual menginstal 6 paket pear (3 + 3 dependensi).
Berikut caranya: 
cd /build/buildd/php5-5.5.9+dfsg/pear-build-download
ls

Secara manual menginstal 6 paket .tgz: 
sudo tar zxf Image_Color*.tgz
sudo cp package.xml ./Image_Color*/
cd Image_Color*
sudo pear install package.xml
cd ..

melakukan ini untuk 6 paket dalam urutan dibawah ini:
Image_Color
Image_Canvas
Numbers_Roman

Math_BigInteger
Numbers_Words
Image_Graph

INSTALASI BASE:
cd /usr/src
sudo tar -zxf base-1.4.5.tar.gz
sudo cp -r base-1.4.5 /var/www/html/base
sudo chown -R www-data:www-data /var/www/html/base
sudo service apache2 restart

KONFIGURASI BASE SETUP :
meluncurkan web browser lokal:http://localhost/base
Step 1) path : /usr/share/php/adodb
Step 2)  Database Name :     snort
       Database Host :     localhost
       Database User Name: snort
       Database Password : secret2
       ( tick 'Use Archive Database' )
                  Archive Database Name :       archive
Archive Database Host :       localhost
Archive Database User Name :  snort
Archive Database Password :   secret2
Step 3)    tick 'use authentication system' ( it enables BASE login screen lock )
Full admin name ( john )
[GUI password]    ( Secret3 )
Full admin name ( John Doe )
Step 4)    Click ' Create baseAG'
Step 5)    Click ' Now continue to Step 5 ' and login ( john / secret3 )

Sebuah ping dan http beberapa tanda harus ditampilkan (bar merah). Halaman web di-refresh setiap 3 menit.

Catatan: ada pb dengan Ubuntu 14.04 LTS: Dalam GUI BASE, Grafik Notifikasi data tampak rusak.


Tampilan BASE setelah melakukan langkah-langkah percobaan diatas

E.       HASIL PRAKTIKUM
1.      Berikan kesimpulan hasil praktikum yang anda lakukan.
Snort merupakan aplikasi system yang digunakan untuk melakukan deteksi terhadap gangguan yang mungkin dan akan terjadi. Gangguan tersebut datang dari sniffer. Banyak rule / aturan yang diterapkan oleh snort. Selain itu user dapat mendefinisikan sendiri rule yang akan diterapkan pada snort yang digunakan. Setiap gangguan yang dapat akan dideteksi oleh alert. Dan pada alert tersebut akan terdapat message alert sesuai dengan yang telah didefinisikan.
2.      Download rule terbaru di snort dan bandingkan dengan rule yang lama, apa saja. perubahan yang ada !
Penerapan rule yang baru terlihat pada penambahan rules yang diterapkan. Namun untuk mendeteksi gangguan tergantung pada rule yang diterapkan.
3.      Jelaskan rule apa saja yang bisa didekteksi oleh snort !
rule yang diterapkan oleh snort secara default : chat, ddos, dns, dos, ftp, icmp, mysql, netbios, oracle, dll.
4.      Untuk mempermudah pembacaan data snort dimungkinkan dimasukkan dalam database, carilah artikel tentang konfigurasi snort menggunakan database?
Install database
#apt-get install mysql-server
#apt-get install php5 php5-mysql php5-gd php-pear
#apt-get install snort-mysql 
Create database
Mysql –u root –p
>create database snort;
>grant all on snort * to snortuser@localhost identified by ‘snortpwd’;
>flush privillages
5.      Jelaskan juga aplikasi yang bisa dipakai untuk membaca database snort!
Tripwire
6.     Apa yang dimaksud promiscuous mode ?
promiscuous mode merupakan mode untuk NIC berkabel atau wireless NIC yang menyebabkan controller melewatkan semua traffic yang diterima oleh CPU. Promiscuous mode sering digunakan untuk mendiagnosa konektivitas network. Terdapat program menggunakan fitur ini untuk menampilkan semua data yang sedang dikirimkan melewati jaringan. beberapa protocol seperti FTP dan Telnet mengirimkan data dan password pada clear text, tanpa enkripsim dan scanner jaringan dapat melihat data ini. Promiscuous mode dapat digunakan untuk memantu jaringan. pada promiscuous mode, mungkin mengirimkan response kepada frame bahkan mespikun mereka dialamatkan pada mesin yang lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar